Manokwari, baru tiba

Tidak pernah terpikirkan, bahkan belum pernah muncul dalam bayangan saya. Letaknya dimana, seperti apa kotanya, penduduknya bagaimana, makanannya apa, ramai atau tidak dll, berkecamuk di kepala. Akhirnya, tibalah waktunya berangkat, tahun 1997....

Manokwari yang pernah saya ketahui dan kenal, pertama kali ke Manokwari kalau tidak salah bulan Desember 1997. Pada tahun itu belum ada pesawat dari Jakarta yang langsung menuju Manokwari. Dari Jakarta harus ke Biak terlebih dahulu. 

Dari Jakarta (pagi hari kurang lebih jam 05.00 dari rumah jam 3, shalat subuh di pesawat) naik pesawat menuju Manado, transit (ganti pesawat) di Makassar, ganti dengan pesawat yang menuju Jayapura. Transit di Ambon, Sorong dan Biak. Tiba di Bandar Udara Frans Kaisiepo, Biak, sudah sore. Sudah tidak ada lagi penerbangan ke Manokwari. Pengalaman yang luar biasa, belum pernah naik pesawat, sekalinya naik pesawat, dari pagi sampai sore.     

Akhirnya diputuskan menginap di Biak, menginap di rumah dinas kakak kelas yang baik hati. Dari bandara ke rumah dinas memakan waktu cukup lama (luar ke kota ke kota biak) kurang lebih hampir 30 menit. Di Biak, hampir 3 hari karena baru dapat tiket pesawat ke Manokwari setelah bolak balik beli tiket tapi tidak dapat.  

Setelah 3 hari mencari tiket, akhirnya dapat tiket pesawat ke Manokwari, naik twin otter, naik dari Bandar Udara Frans Kaisiepo menuju Bandar Udara Rendani (kurang lebih 1 jam).

Bandar udara Rendani berada di kota Manokwari. 

Uang jalan sebesar 3,3 juta habis untuk beli tiket pesawat Jakarta s.d. Biak dan Biak s.d. Manokwari. Mahal ya... yang akhirnya membuat betah untuk tidak mudik, hehehe.  


Postingan populer dari blog ini

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor