Reguler atau Japres
Pendaftaran sekolah untuk sekolah Islam terpadu telah dibuka, hal yang biasa. Mendahului pendaftaran masuk sekolah negeri, walaupun tahun ajaran baru masih lama akan dimulai tapi pendaftaran sudah dibuka.
Tahun ini memasukkan, anak terkecil yang akan masuk ke SMP. Sekarang masih duduk dikelas 6, tapi karena sudah dibuka ya, didaftarkan masuk SMP di tempat yang sama.
Pendaftaran melalui website yang ditentukan dari sekolah. Waktunya juga sudah ditentukan dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Saya daftarkan anak melalui website tersebut lalu mengupload dokumen yang telah ditentukan.
Pendaftaran tahun ini, saya menggunakan jalur reguler. Kalau kakak-kakaknya dulu ada beberapa yang menggunakan jalur prestasi. Tapi sampai saat pendaftaran tidak memperoleh surat tersebut.
Setelah pendaftaran, tiba-tiba dapat info dari anak dengan memberikan surat yang menyatakan bahwa anaknya memenuhi syarat jalur prestasi akademik. Kemudian saya hubungi nama pic PPDB melalui whatsapp. Saya infokan bahwa anaknya memperoleh japres.
Setelah itu, ada proses lanjutan lagi, seleksi masuk SMP. Waktunya juga sudah ditentukan juga.
Sampailah pengumuman hasil, ... Diterima...
Sorenya, saya ditelepon anak, menanyakan apakah diterima pakai jalur japres atau nggak. Teman-temanya yang ikut japres banyak yang gak keterima jalur ini.
Saya penasaran, lalu saya klik lanjutan dari ternyata masuk dari jalur reguler.
Lalu saya infokan ke anaknya. Diterima di jalur reguler, ada kekecewaan anaknya disana. Saya bilang gak usah dipikirin, sudah disiapkan semua kalau untuk sekolah.
Kemudian saya tanyakan memang berapa yang diterima untuk japres ke pick PPDB, dijawab yang diterima jalur ini hanya 5. Lalu saya keluarkan uneg-uneg saya. Kalau misal hanya 5, harusnya yang diberikan surat rekomendasi cukup siswa terbaik saja, hanya ada 1 siswa per kelas. Saya rasa masih ada siswa yang gak diterima karena jumlah kelas lebih dari 5. Bukan apa-apa kalau misalnya pihak yang memberikan rekomendasi dan menerima berbeda, ini masih bisa diterima. Ini yang memberikan dan menyeleksi pihak yang sama.
Semoga kedepannya, dari pihak sekolah harapannya ada pengurangan jumlah siswa yang diberikan rekomendasi atau kalau bisa kuota jumlah yang diterima diperbanyak.