Kata "huuu" Di tempat Yang Terhormat
Pada tanggal 20 Oktober 2024 lalu, ada sebuah kata yang menggelitik. Sebuah kata yang mungkin umum terdengar, namun karena dilakukan di tempat terhormat menjadikan sesuatu yang wowww. Kok bisa terjadi ya..
Kenapa di tempat tersebut, ada sebuah kata yang menurut ku tidak pantas. Kenapa, ya karena mereka adalah orang yang mewakili masyakat. Orang yang terhormat. Mewakili tidak hanya satu atau dua orang tapi ribuan bahkan ratusan ribu orang.
Orang yang mewakili kita, mewakili masyarakat kelas bawah sampai kelas atas, mewakili yang tidak berpendidikan hingga yang gelarnya berderet. Mewakili semua hal sebagai representasi kita. Mewakili, berarti orang yang diberikan tugas oleh orang lain untuk melakukan sesuatu. Diambil dari kata wakil yang artinya tempat bersandar atau tempat mengadu. Lalu bagaimana kalau wakil nya seperti itu.
Banyak mata yang melihat dan banyak telinga yang mendengar karena ditayangkan di televisi, media sosial dan media-media lainnya. Tidak hanya dalam negeri tapi luar negeri. Tidak hanya orang dewasa bahkan anak-anak juga kemungkinan ada yang melihat. Tidak hanya orang yang berpendidikan tapi yang tidak pun juga melihat dan mendengar.
Hal yang akan menjadi contoh yang kurang baik bagi kita.
Cemooh memang menjadi hal yang lumrah karena ketidaksukaan kita pada sesuatu atau seseorang. Kalimat yang keluar pun akan berupa ejekan, sindiran, olok-olok, tertawaan bahkan bisa juga hinaan.
Cemoohan bisa jadi dianggap hal yang biasa saja. Namun dengan anggapan biasa saja tadi akan memberikan efek pada bahwa orang tersebut yang akan selalu mengingat dan bahkan bisa jadi sebuah dendam. Berkelanjutan?...
Kita diajarkan untuk berkata benar dan baik, bahkan kalau tidak bisa, lebih baik memilih diam. Namun, sayangnya ini sudah terjadi.
Semoga kedepan tidak terjadi lagi...
Entahlah...