Bekerja Adalah Jihad, Bukan Alasan untuk Dihakimi
Belakangan ada cerita tentang seseorang yang dikeroyok hanya karena diteriaki oleh orang-orang. Teriakan-teriakan yang cukup untuk memicu massa hingga melakukan kekerasan. Padahal, belum tentu benar yang diteriakan tersebut. Bisa saja keliru, namun orang tersebut langsung dihakimi massa. Padahal orang tersebut sedang lewat untuk bekerja mencari nafkah?
Bekerja, di mana pun tempatnya dan apa pun statusnya, adalah bagian dari jihad. Jihad bukan semata-mata pertempuran, tetapi juga perjuangan untuk menafkahi diri sendiri, orang tua, dan keluarga. Setiap orang yang bekerja dengan cara halal sejatinya sedang menjalankan ibadah mulia.
Mengeroyok atau merendahkan seseorang hanya karena pekerjaannya adalah bentuk kesombongan. Tidak ada pekerjaan halal yang hina, dan tidak ada alasan yang membenarkan tindak main hakim sendiri. Yang harus kita lawan justru mental meremehkan orang lain, apalagi sampai memicu kekerasan.
Masyarakat perlu diingatkan kembali bahwa kehormatan seseorang bukan ditentukan oleh jabatan atau status sosialnya, melainkan oleh kerja keras dan ketulusan dalam menafkahi keluarga. Selama dilakukan dengan cara yang benar, setiap pekerjaan adalah mulia di hadapan Tuhan.