Ketertiban Berkendara: Ketika Rasa Peduli Hilang di Jalan Raya

Fenomena ketidaktertiban berkendara semakin hari semakin mengkhawatirkan. Di berbagai kota, kita sering menyaksikan pengendara yang tidak lagi menghormati aturan lalu lintas maupun hak pengguna jalan lainnya. Banyak yang mengambil lajur orang lain, bahkan tidak segan menerobos jalur lawan arah demi menghindari antrean di lampu merah. Semua dilakukan demi kepentingan pribadi, tanpa memikirkan dampak terhadap orang lain.

Ketika lampu lalu lintas menyala merah, seharusnya pengendara berhenti dan menunggu dengan tertib di jalurnya masing-masing. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: pengendara motor dan mobil berlomba-lomba mencari celah, bahkan sampai menutup jalur dari arah berlawanan. Akibatnya, kendaraan dari arah yang benar pun terhalang, menciptakan kekacauan dan kemacetan yang lebih parah.

Bunyi klakson yang bersahut-sahutan menjadi pemandangan dan suara yang lumrah di jalanan. Bukan sebagai tanda peringatan yang sopan, melainkan sebagai ekspresi ketidaksabaran dan tekanan emosi. Semua seolah ingin cepat sampai, tidak peduli bagaimana caranya. Yang penting dirinya bisa jalan, urusan orang lain belakangan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa rasa peduli terhadap sesama pengguna jalan semakin terkikis. Etika berkendara yang seharusnya berlandaskan pada saling menghormati dan kesabaran, berubah menjadi egoisme yang merugikan banyak pihak. Bila kondisi ini terus dibiarkan, bukan hanya kemacetan yang akan terjadi, tapi juga meningkatnya risiko kecelakaan dan rusaknya tatanan sosial di jalan raya.

Sudah saatnya kita kembali membangun budaya berkendara yang beretika. Ketertiban lalu lintas tidak akan terwujud jika setiap individu hanya mementingkan diri sendiri. Dibutuhkan kesadaran kolektif, penegakan hukum yang tegas, serta pendidikan etika berlalu lintas sejak dini. Karena jalan raya bukan milik pribadi, melainkan ruang bersama yang harus dijaga dengan rasa tanggung jawab dan empati.

Postingan populer dari blog ini

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo