Mesin Absen dan Integritas

Dulu, waktu awal bekerja, absen masuk dan pulang kerja, masih menggunakan sistem absensi manual. Menggunakan kertas, yang diisi dan ditandatangani secara manual. Jadi kalau pagi dan pulang kantor, pegawai akan mengantri untuk mengisi absen manual tadi. Absen tersebut lalu akan di garis merah oleh Atasan Langsung. 

Jadi teringat, waktu menunggu penempatan dulu, 27 tahun yang lalu, ada kehebohan tersendiri ketika suatu ketika, absen yang manual tadi dicek. Ketika ada keperluan mendadak, semua dikumpulkan di ruang rapat. Di absen lah satu persatu, ada nama teman yang dipanggil tapi gak ada orangnya. Habis sudah di marahi semuanya, pokoknya semua kena, baik mungkin yang bantu absen dari satu direktorat atau  diabsenin dari temannya di direktorat yang lain atau habis absen dia langsung pergi karena ada keperluan. Hanya bisa nebak-nebak saja. Tapi yang pasti, hanya Dia dan Tuhan yang tahu.

Mungkin ini awal dari integritas yang mulai dipertanyakan.

Perkembangan teknologi mendorong pemerintah untuk mengikutinya termasuk dengan pelaksanaan absensi. Yang serba manual, kemudian dilakukan menggunakan mesin. Lalu absen pun berubah, kalau tidak salah mulai tahun 2007. Mulailah absen menggunakan mesin. Pakai sidik jari tangan. Pegawai diminta untuk merekam sidik jarinya, unttuk keperluan absensi tersebut. Yang ramai menjadi bahasan adalah mengejar absen, biar gak kepotong, katanya, lumayan juga potongan penghasilan kalau tertlambat. Sistem absensi ini, teryata masih bisa di akali, pinjam tangan lah namanya. Entah tangan yang kanan atau yang kiri, entah jempol yang kanan atau yang kiri, pegawai lainnya. Pokoknya salah satu, bisa dipinjamkan. Tapi itu ditempat lain, dan itu juga katanya.

Lalu absen pun berubah lagi, semenjak covid-19, menggunakan media website dan kemudian ditambahkan pakai jarak. Ada kantor yang kalau pegawai akan absen harus dekat di kantornya atau bahkan di area kantornya. Akhir nya..., ini user dan password nya. Tolong dong diabsenin ya.

Tapi ada juga yang pakai jarak, tapi absen bisa jauuuuh di luar kantor, asal klik..., maka bisa absen. Tapi orangnya entah dimana. Mungkin masih ada yang mencoba seperti itu, tapi itu tidak dilakukan dikantor ini. Ditempat lain, sepertinya.

Begitulah, ada saja perilaku yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Padahal seharusnya pegawai menjunjung nilai Integritas pada posisi teratas, karena posisinya ada diatas dan harus di jaga supaya tidak turun. Namun bisakah kita menjaganya dan tidak mencuranginya, walau mungkin bagi orang lain dianggap sepele. Ya, Hanya masalah soal absen.

Postingan populer dari blog ini

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor