Nyenggol

Pagi-pagi, sudah berjibaku dengan padatnya jalanan. Ini bukan di Jakarta, tapi di Bogor. Rutinitas pagi, dari rumah melewati stasiun untuk mengantar maitua naik kereta rel listrik. Lanjut sampai kota Bogor. Anter anak dan sekaligus kerja. Padatnya sih, hanya di jalan depan stasiun, luar biasa. Tapi bisa menghabiskan waktu yang cukup lama. Problemnya ya, karena ada angkot yang berhenti dan ojek yang juga menunggu penumpang, belum lagi kendaraan yang hanya numpang lewat. Gerobak dagangannya pun sudah mulai berjajar dipinggir jalan.

Pagi ini, gak sengaja, nyenggol motor yang parkir di pinggir jalan di depan pintu masuk stasiun. Entah kenapa bisa kesenggol padahal sudah lihat kanan kiri depan dan belakang. Tapi ya begitu, sudah hati-hati masih saja kena. Kadang heran juga sih, sudah tahu jalanan padat kendaraan, tapi masih banyak yang parkir dan ngetem di depan stasiun.

Hampir jatuh motornya, jelaslah yang punya pun, sudah siap mau marah-marah. Tapi gak jadi, mungkin karena motornya gak jadi jatuh atau bisa juga karena kita minta maaf duluan, bilang gak sengaja nyenggol. Gak kelihatan. Entah mana yang benar, hanya bisa nebak-nebak saja. Namun pada prinsipnya, jangan ragu, meminta maaf lebih dulu baik kita memang salah atau pun tidak. Hal ini akan menyebabkan hati dan pikiran menjadi lebih adem.

Bisa juga karena ketemu orang yang tidak temperamen, kalau ketemu, urusan kemungkinan bakalan panjang.

Postingan populer dari blog ini

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo