Rayap Merampas

Sore kemarin, diinfoin sama anak.

Pak, tangannya di gigit semut katanya. Digigit dimana, di pintu kamar jawabnya. Akhirnya, dicek lah pintu kamarnya, ternyata..., bukan semut yang kelihatan, tapi rayap yang mengintip keluar dari sela sela kayu. Lalu coba disemprot pakai minyak tanah. Mati semua, mungkin. Tapi gak yakin juga. Karena ada di dalam kayunya jadi gak kelihatan.

Memang pintar itu, rayap. Mengambil yang bukan hak nya tanpa ijin lagi, diam-diam pula. Tinggalnya juga, gak pernah permisi dulu sama yang punya rumah. Entah berapa lama, rayap itu sudah berada disana, tanpa kami sadari.

Dulu lemari juga pernah di makannya, bagian belakangnya habis bis. Pintu rumah sudah beberapa kali diganti, atap rumah pun juga pernah kena di makan rayap,  rayap yang kelaparan, belum lagi jendela rumah gak kehitung berpa kali ganti juga. Intinya yang ada kayunya, sudah mengalami penggantian semua.

Memang rayap memakan kayu untuk bertahan hidup, tapi harusnya rayap tahu diri lah dan cari tempat yang gak ada orang yang menempatinya. Rayap akan memakan habis semuanya, tidak peduli apakah nanti kayunya patah, keropos, bahkan hancur lebur. Tiada peduli dia. Yang penting dia tetap dapat hidup dan terpenuhi.

Kita yang berdiri di dekat rayap, seolah - olah seperti seorang raksasa. Yang siap siaga membiarkan atau memusnahkan rayap tadi. Semprot pakai baygon atau minyak tanah, yang ada dirumah. Bisa juga kayunya di bongkar, lalu dibuang bersama rayapnya.

Seperti yang sedang terjadi dengan ketamakan manusia, bagaikan rayap yang sedang mencoba memakan habis kayunya, sampai tak tersisa. Tapi ada juga yang mencoba menghentikannya dengan menyemprot rayap tadi. Bisa orang itu mencoba membongkarnya dan memindahkan ke tempat lain. Tapi bisa juga, dia membiarkannya karena tidak sanggup menghadapinya. Hanya dia yang tahu.

Postingan populer dari blog ini

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor