Pesan Berantai
Dulu ketika ospek, pernah di berikan permainan ini. Sebuah permainan dengan memberikan pesan secara berantai. Pesan yang dikirimkan secara berantai oleh orang yang paling depan kemudian disampaikan kepada orang di belakangnya terus menerus sampai dengan orang terakhir. Apa yang terjadi, pesan yang sampai tidak sama persis dengan yang diucapkan pertama kali. Ya, pesan yang dikirimkan orang pertama ke orang yang paling belakang/akhir sudah tidak lengkap lagi. Kalau tidak lengkap namun esensi pesannya sama, masih mending. Yang jadi masalah sudah tidak lengkap, esensi pesannya tidak sama. Pesan yang disampaikan tidak jelas. Sehingga kemungkinan malah akan menjadi fitnah bagi yang menerima terakhir. Ini bisa menjadi permasalahan tersendiri.
Kemarin juga demikian di kantor. Kebetulan ada kegiatan dan pesertanya sedikit. Biasanya pesan nasi boks, langsung oleh orang keuangan. Tapi karena sedikit dibelikanlah yang dekat kantor. Lalu minta tolong sama salah satu PPNPN.
Pesannya beli paket ayam lengkap
Foto sudah dikirim, yang seperti ini, ya.
Eeh gak tahunya yang datang ayam mentega lengkap dengan bumbunya. Tapi.. gak ada nasinya. Beda dengan fotonya.
Usut punya usut ternyata, pesan tadi, dipesankan lagi ke PPNPN lainnya. PPNPN sebelumnya memenuhi pesanan lain di tempat lainnya karena waktunya bersamaan.
Yang jadi masalah, apa yang dipikirkan tamu yang diundang. Apa kantor ini sedang diet Karbo atau anggarannya yang sudah menipis. Jadinya hanya bisa menebak nebak saja.
Begitulah dampaknya kalau pesan diteruskan ke pihak lain. Yang tidak menerima pesan secara langsung. Hasilnya beda.