Infrastruktur Silaturahmi

Bulan September lalu, kondangan di Delanggu, Klaten. Daerah yang terkenal dengan berasnya, beras rojolele. Buat bedain dengan rojolele lainya. Namanya sering disebut rojolele delanggu. Kesempatan ini, biasanya kami tidak akan melewatkan untuk melihat sekedar mampir ke kota terdekatnya, Solo, untuk melihat batik. Setelah selesai acara kondangan, nanti pulangnya diusahakan untuk mampir sebentar ke laweyan dan pasar Klewer. Rencana ini sebenarnya sudah lama sekali kami rencanakan tapi belum kesampaian.

Kemudian Kami melakukan cek waktu tempuh perjalanan, kalau lihat di google map, memakan waktu sekitar 7 jam untuk sampai di lokasi dengan menggunakan mobil. Cukuplah kalau hanya mampir sebentar ke laweyan atau pasar klewer. Berangkatlah kami dari Bogor jam 6 pagi. Kami menggunakan jalan tol mulai dari Kota Bogor. Dimulai Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) lanjut jalan tol Jagorawi kemudian tol Jakarta-Solo. Walaupun cukup menguras kantong untuk membayar penggunaan jalan tol ini, tapi waktu tempuh sampai ke Klaten ternyata lebih cepat dari perkiraan. Kecepatan melambat ketika menggunakan jalan umum solo-yogya. Setelah mampir sebentar di rest area Tegal, buat mengisi bensin, berganti baju dll. Kami melanjutkan perjalanan. Alhamdulillah, sampai di Delanggu jam 2 siang. Dari Bogor ke Klaten, kami bisa menikmati perjalanan, jalanan lancar dan kondisi nya pun sangat baik.

Setelah keperluan di delanggu, Klaten selesai kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke Bogor. Sempat mampir sebentar di laweyan, untuk melihat-lihat batik. Banyak sekali ragam batik yang ditawarkan, harganya pun juga demikian. Ada yang murah sampai yang mahal disesuaikan dengan jenis batiknya.

Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan kembali ke Bogor. Perjalanan kembali juga lancar dan sampai sekitar jam 1 malam.

Teringat Brexit 

Dulu, untuk melakukan perjalanan ke Solo akan memakan waktu lebih lama. Bahkan tidak mungkin bisa dilakukan perjalanan pulang pergi dalam waktu 1 hari. Perjalanan tersebut akan bisa menghabiskan waktu 2 hari PP, banyak waktu hanya habis di jalan, sudah capai di jalan. Waktu itu,  jalan tol belum tembus ke Surabaya. Waktu itu, tol baru sampai Brebes.

Jadi teringat kejadian Brexit, saya termasuk yang kena peristiwa menghebohkan tersebut. Bayangkan saja, begitu keluar tol brebes, langsung berhenti, semalam suntuk di tempat. Tidak bergerak sama sekali. Peristiwa yang luar biasa dan pertama mengalami hal tersebut selama melakukan perjalanan ke jawa tengah.

Infrastruktur seperti ini, hanya sebagai sarana konektivitas dan memudahkan. Pengiriman akan semakin lancar. Pengiriman hasil pertanian, perkebunan dll, bisa segera sampai secepat mungkin. Industri pun akan muncul dilokasi tidak jauh darinya. Bisa menekan arus urbanisasi. Tinggal bagaimana daerah bisa memanfaatkan hal tersebut dengan baik. Orang orang pun juga tidak segan lagi untuk pergi sekedar wisata, jalan jalan, silaturahim ke saudara karena waktu tempuh pun semakin cepat.

Pembangunan yang masif, tidak hanya disini, tapi juga diluar sana. Sehingga akan memunculkan daerah daerah baru yang tumbuh dan berkembang di sekitarnya.

Semoga pembangunan seperti ini, akan terus berlanjut. Itu harapannya, tidak hanya saya, yang lain saya rasa demikian.

Postingan populer dari blog ini

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor