Demi Anak

Selasa lalu, diadakan kegiatan marketday, di sekolah anak yang paling kecil. Setiap anak diminta membawa makanan dan minuman yang dibuat sendiri untuk dijual di sekolah. Pembelinya ya, teman-temannya sesekolah.

Anaknya rencana membuat Popcorn Karamel. Bahannya sudah dibeli di hari sebelumnya.

Senin malam, berdebat dulu dengan anak, kapan mau masaknya.

Dia pengen malam itu, buatnya. Biar pagi gak ribet, katanya.

Bener sih, tapi nanti kasihan, kalau dibuat malam, maka popcornnya, ya jadi “amem”/melempem. Gak enak dimakan, karena jadi alot. Khawatir malah jadi bahan bercandaan temannya dan gak ada yang mau beli.

Akhirnya, saya usulkan biar pagi aja buatnya. Tapi, dia bilang gak bisa bantuin. Gpp.

Demi anak, bangun jam 2.30 mulailah membuat popcorn ya, lanjut memasak karamelnya. Masih diselingi ibadah pagi hari sih. Masak popcornya, lama juga sampai jam 6 pagi, mungkin karena teplonnya kecil, jadi buatnya dikit-dikit. Gak bisa langsung banyak.

Pagi hari, dianya, bilang, Pak, nanti aku saja yang masukin ke gelas plastiknya ya, sambil tersenyum.

Itu saja sudah cukup membuatku bahagia.

Bahagia itu sederhana ya.

Harapannya, moga-moga dagangannya laku semua. Tapi sudah saya sampaikan kalau nanti masih ada sisa bagikan saja ke teman kelasnya.

Jadi gak sabar menunggu pulang sekolahnya. Mendengar cerita belajar dagangnya hari ini.

Setidaknya, dia sudah bisa belajar memulai sebuah usaha. Walaupun baru sebatas latihan saja di sekolah.

Postingan populer dari blog ini

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor