Kuitansi

Hampir tiap kita pernah melihatnya, diberikan setelah kita habis belanja barang. Pasti karena ada transaksi. Transaksi karena adanya kebutuhan baik untuk sendiri maupun operasional kantor.

Bentuknya pun macam macam, bisa struk belanja, invoice, kuitansi dll. Sebagai bukti adanya transaksi belanja, ada barang pasti ada uangnya. Ada nama penjual, kadang ada nama pembelinya. Ada yang ditandatangani penjual dan pembeli. Kadang tidak ditandatangani.

Tergantung keperluannya.

Kalau gak ada barangnya, tapi pasti ada uangnya, lalu, ya bisa ditafsirkan sendiri.

Ada nya niat dan kesempatan yang membuat hal tersebut bisa terjadi.

Jangan sampai ada di kita. Karena semua diawali dari ini.

Jadi teringat tulisannya Mohamad Sobary, tentang Kuitansi, bahwa kuitansi merupakan kepanjangan dalam bahasa jawa"Kuwi tansah dadi saksi". Kuitansi akan selalu menjadi saksi.

Kalau pembelian untuk keperluan sendiri, tidak perlu. Karena pasti semuanya, baik barang ataupun uangnya.

Untuk keperluan kantor pun demikian, seharusnya. Apakah masih ada, yang tidak pas antara uang dan barang, atau barangnya. Mungkin saja. Tapi itu tidak disini, ditempat lain.

 

Postingan populer dari blog ini

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor