Tekun dan Konsisten
Ada orang yang kelihatannya gak pernah belajar, namun begitu ujian nilainya bagus. Begitu baca satu atau dua kali langsung nyantol. Namun ada yang membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari sesuatu.
Bakat.
Seperti ada orang yang sama belajar bermain gitar. Ada yang dalam waktu 1 hari bisa karena bakat. Ada yang membutuhkan waktu berbulan-bulan baru bisa. Karena ketekunan, dengan memiliki rasa tekun pasti bisa. Hampir 99%, orang yang memiliki rasa tekun pasti akan berhasil.
Bakat dapat mempermudah proses belajar, tetapi tekun dan konsistensi dalam latihan juga memainkan peran besar. Dengan tekun, banyak orang dapat mengatasi tantangan dan memperoleh keterampilan baru.
Sehingga ketekunan akan menjadikan sesuatu yang pernah terjadi sebagai pengalaman dan pelajaran berharga. Akan menjadi tahu dimana yang kita bisa perbaiki dan dimana yang masih bisa di kembangkan. Yang sudah terjadi gak bisa di ubah lagi
Menggunakan pengalaman sebagai pembelajaran adalah kunci untuk terus tumbuh dan berkembang. Dari setiap kegagalan atau kesalahan, kita dapat menemukan peluang untuk perbaikan dan pengembangan pribadi.
Banyak yang mengira semakin banyak belajar, nanti semakin pintar. Padahal itu keliru. Yang penting bukan waktu yang dihabiskan buat belajar-nya tapi Learning Quality-nya.
Kualitas pembelajaran lebih penting daripada jumlah waktu yang dihabiskan. Fokus pada pemahaman mendalam dan aplikasi konsep dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada sekadar menumpuk informasi tanpa pemahaman yang baik.