Dagang dan Angka

Ketika saya ditanya, pernah dagang gak. Saya pasti akan menjawab masih dagang hingga saat ini. Dunia perdagangan, diawali tahun 2007, ketika kebutuhan mulai banyak dan penghasilan masih belum cukup. Mulailah perdagangan dilakukan. Waktu itu yang didagangkan adalah dagang barang. Ambil barang dari Pasar Anyar, Pasar Tanah Abang, dari kota Cibinong, dari Grogol, dari Kuningan Jakarta, dari banyak tempat. Jenisnya pun bermacam-macam. Untung gak, pasti untung karena kalau gak untung gak lanjut. Namanya jualan ya di jual lebih tinggi dari harga beli.

Pernah rugi, jangan ditanya, tentunya juga pernah. Tapi bukan karena jual rugi. Tapi barang sudah diterima pembeli, tapi uang tidak juga ditransfer. Ketika ditanya, macam-macam lah jawabnya. Banyak alasannya.

Katanya kalau belum ngalami hal seperti itu, ya belum pernah dagang namanya.

Sekarang dagang apa, sekarang dagang yang lebih nyantai. Bukan barang yang dijajakan, seperti dulu. Sekarang, dagang angka. Dagangan yang tidak akan khawatir basi. Tidak perlu gudang penyimpanan, tidak butuh dijajakan atau ditawarkan ke orang, tidak harus door to door, tidak perlu ada orang yang menjaga, tidak khawatir uangnya dibawa orang dan yang jelas dagangan yang dijual tidak bisa dibawa lari orang.

Perlu persiapan, tentunya, wajiblah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan. Dari mulai membaca banyak buku, berita, mencatat dll. Banyaklah.

Namun, dagang angka ini, sederhananya hanya menjual saat sudah untung sesuai dengan yang telah ditetapkan angkanya oleh kita. Menahan sampai harganya pas tidak dibatasi waktu. Yang jelas tingkat kesabarannya sering diuji.

Apakah mengganggu pekerjaan kantor. Diusahakan harus tidak mengganggu,

Karena masih bekerja dan biar penghasilan yang diterima berkah. Biasanya, hitung-hitungannya dilakukan pas malam hari, lalu eksekusi kalau cocok, saat itu juga. Pakai GTC yang ada di aplikasi. Memanfaatkan teknologi yang disediakan dalam aplikasi. Biar gak stress, hehehe. Jangan sering-sering lihat dagangannya.

Hitungannya juga gak rumit, karena cari yang sesuai kriteria saja. Asal nilai bukunya pas, utangnya dia cocok gak lebih dari standar, tiap tahun memberikan imbal hasil yang rutin, bukan barang baru lalu harganya sudah turun lebih dari 50%. Ambil.

Apakah sudah dapat untung hingga saat ini, apakah pernah dibawa lari uangnya, apakah pertumbuhan dagangnya bagus, banyak pertanyaan-pertanyaan yang melintas.

Namun prinsipnya adalah kita harus berani mencoba, menjalani dan mempelajari. Cari metode dagang yang paling pas menurut kita.

Postingan populer dari blog ini

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo