Antara Kepercayaan dan Harapan – Mengapa Koperasi Masih Diminati Meski Banyak Kasus
Meski berulang kali muncul kasus dana koperasi yang dibawa kabur, pengelolaan yang tak transparan, atau dana modal yang tak pernah sampai ke tangan anggota, koperasi tetap menjadi pilihan banyak orang. Fenomena ini bukan semata soal kurangnya informasi atau naifnya masyarakat, tetapi mencerminkan kombinasi antara kepercayaan yang mengakar dan harapan yang terus tumbuh. Pertama, koperasi—secara ideologis—lahir dari semangat gotong royong dan solidaritas. Banyak orang, terutama di daerah, masih memegang teguh nilai-nilai kolektif dan percaya bahwa koperasi adalah bentuk usaha bersama yang adil dan bersahabat. Ini bukan sekadar lembaga keuangan, tapi representasi harapan untuk bangkit bersama. Kedua, akses perbankan formal masih belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro dan individu di pelosok. Koperasi menjadi jembatan yang terasa lebih “dekat”, tidak seketat bank, dan lebih mudah dalam hal persyaratan. Di sinilah letak daya tariknya, meski di balik kemu...