Keberuntungan adalah Privilege dari Tuhan
Keberuntungan sejatinya bukan sesuatu yang turun begitu saja. Ia tidak hadir tiba-tiba tanpa sebab. Keberuntungan adalah privilege dari Tuhan—sebuah anugerah yang diberikan kepada mereka yang telah berupaya dengan sungguh-sungguh melakukan kebaikan, baik kepada sesama maupun kepada Tuhannya.
Dalam kehidupan ini, kita sering melihat orang yang tampak dimudahkan jalannya, rezekinya lancar, dan masalahnya cepat terselesaikan. Mudah bagi kita menyebutnya “beruntung.” Namun jarang kita menyadari bahwa di balik itu ada proses panjang: ibadah yang istiqamah, amal yang konsisten, sikap hormat kepada orang tua, dan tekad untuk tidak merugikan siapa pun.
Keberuntungan bukan hasil dari tidur panjang atau angan-angan kosong. Ia adalah hasil dari ketulusan dan usaha yang mungkin tak pernah dilihat oleh siapa pun, kecuali Tuhan. Maka ketika keberuntungan datang, itu bukan karena kebetulan. Itu karena Tuhan melihat perjuangan kita—dan menghadiahinya dengan kemudahan.
Jadi, alih-alih menanti keberuntungan, lebih baik kita menyiapkan diri untuk layak menerimanya. Kita perbaiki niat, luruskan tujuan, dan terus melakukan hal yang diyakini baik. Karena di situlah letak kuncinya: keberuntungan adalah milik mereka yang bersungguh-sungguh dan berserah diri.