Belajar dari Kasus Investasi Bodong yang Terus Terulang
Sudah tak terhitung lagi jumlah kasus investasi yang merugikan masyarakat. Mulai dari investasi berkedok koperasi, hingga platform digital yang menawarkan imbal hasil tinggi dengan dalih "legal dan terpercaya". Ironisnya, meski berbagai berita dan peringatan sudah tersebar luas, kasus serupa tetap berulang.
Ketika sebuah skema investasi sedang naik daun dan banyak orang terlihat "berhasil", yang terjadi justru sebaliknya: logika dikalahkan oleh nafsu keuntungan. Dalam situasi seperti ini, siapapun yang mencoba memberi peringatan sering dianggap penghalang rezeki atau bahkan dicap sebagai orang yang iri.
Sayangnya, kesadaran itu baru datang setelah semuanya terlambat. Ketika aliran dana mulai macet, ketika janji manis mulai berganti alasan dan penundaan, barulah perlahan muncul rasa menyesal. Sayangnya, penyesalan itu tak bisa membeli kembali uang yang hilang.
Sudah saatnya kita belajar lebih dalam, bukan hanya dari teori investasi yang sehat, tapi dari kisah nyata kerugian yang terjadi. Jangan hanya belajar dari brosur yang menampilkan keuntungan semata, tapi pelajari pula sejarah kelam dari investasi yang gagal. Edukasi dan kewaspadaan harus menjadi senjata utama agar tidak terus-menerus terjebak dalam lingkaran yang sama.