Mengangkat Kembali Tari Cing Po Ling, Warisan yang Terlupakan

Ketika berbicara tentang seni tradisional Purworejo, kebanyakan orang akan langsung menyebut tari Dolalak. Tarian ini memang sudah melekat kuat dalam identitas budaya masyarakat Purworejo. Namun, sangat disayangkan bahwa masih ada tarian tradisional lain yang nyaris tenggelam oleh zaman—tari Cing Po Ling.

Tari Cing Po Ling berasal dari Desa Kesawen, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Ia bukan sekadar hiburan, melainkan warisan budaya yang diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Tarian ini dibawakan secara berkelompok, di tempat terbuka, biasanya lapangan dan konon memiliki makna historis dan spiritual bagi masyarakat setempat. Sayangnya, namanya tidak sepopuler Tari Dolalak. Ia hidup dalam lingkup yang kecil, hanya dikenal oleh warga desa asalnya, lingkungan sekitarnya dan perlahan mulai dilupakan. Mungkin banyak warga Kabupaten Purworejo yang bahkan tidak mengenal tarian ini. 

Menurut saya, hal ini menyedihkan. Di tengah gempuran budaya populer dan hiburan digital, tarian seperti Cing Po Ling justru menghadapi ancaman nyata: dilupakan oleh bangsanya sendiri. Kita sering memuja budaya asing, sementara kekayaan lokal yang penuh nilai mulai ditinggalkan. Jika kita tidak segera mengambil peran untuk mendokumentasikan, mempromosikan, dan menghidupkan kembali tarian seperti Cing Po Ling, bukan tidak mungkin dalam satu atau dua dekade ke depan ia hanya tinggal nama dalam catatan sejarah.

Setiap daerah punya kekayaan budaya yang unik. Dan kekayaan itu tidak semestinya hanya diwariskan secara lisan atau hanya bersifat lokal. Pemerintah daerah, pegiat seni, maupun generasi muda harus ikut ambil bagian dalam upaya pelestariannya. Dokumentasi digital, pelatihan bagi anak muda, dan penampilan dalam event budaya bisa menjadi langkah kecil namun berarti.

Tari Cing Po Ling bukan hanya milik Desa Kesawen. Ia adalah bagian dari mozaik budaya Indonesia yang patut dibanggakan. Mari kita jaga, kenalkan, dan hidupkan kembali sebelum semuanya terlambat.

Postingan populer dari blog ini

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor