Bersikap Bodo Amat Bukan Berarti Tidak Peduli

Dalam hidup, ada satu sikap yang kadang disalahpahami: bodo amat.

Salah satu buku yang sangat bagus, "Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat" Dari Mark Manson. 

Padahal sikap ini merupakan salah satu sikap untuk tidak mencampuri urusan orang lain. 

Orang mengira itu tanda tak peduli, tanda tak punya empati. Padahal, dalam banyak situasi, sikap bodo amat justru jadi bentuk kebijaksanaan. Sebab tidak semua hal perlu ditanggapi, tidak semua perilaku harus dianalisis, dan tidak semua kesalahan orang harus kita korek-korek sampai akar.

Kadang, yang bikin kita capek bukan karena terlalu banyak masalah, tapi karena terlalu ingin tahu urusan orang lain.

Kita terlalu sibuk mengomentari hidup orang, terlalu rajin menilai rumah tangga orang, terlalu semangat menyimpulkan karakter orang dari satu-dua kejadian yang bahkan bukan urusan kita.

Padahal, diam bukan berarti kalah. Mengabaikan bukan berarti lemah. Ada saatnya kita memilih tenang, bukan karena tidak tahu, tapi karena sadar: tidak semua hal pantas untuk ditanggapi.

Bersikap bodo amat—dalam artian yang sehat—adalah menjaga diri tetap waras. Menahan diri dari kebiasaan ikut campur. Mencegah diri terlihat bodoh karena sok tahu.

Kadang, menjaga jarak dari urusan orang lain adalah bentuk tertinggi dari menghargai.

Jadi kalau hari ini kamu merasa ingin tahu semua hal, ingin membenarkan semua orang, atau ingin jadi penengah semua drama—ingat saja: bodo amat itu bukan dosa. Kadang, itu justru pilihan yang paling waras. 

Postingan populer dari blog ini

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor