Ketika Pensiun Nanti

Ketika masa pensiun tiba, aku ingin melepas diri dari segala urusan yang berkaitan dengan pemerintah baik mengkritik maupun  memberikan nasehat. Apa kapasitas saya tentang hal itu. 

Apakah karena hartaku telah cukup, tentu tidak demikian. Hanya sekedar memberikan kenikmatan pada tubuh ini untuk waktu yang tersisa. Sampai kapan, ya, tidak tahu. Umur hanya Tuhan yang mengetahuinya. 

Saatnya berhenti sejenak dari keramaian dunia birokrasi. Menikmati hidup yang telah diberikan Tuhan. Aku ingin lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, memberi ruang bagi jiwa untuk menemukan kedamaian yang hakiki.


Di sela waktu yang lebih lapang, aku akan menekuni kembali hobi-hobi yang selama ini tertunda, termasuk rencana besar yang sudah lama tertanam di hati: menjelajahi Pulau Jawa dan Sumatera dengan kendaraan roda empat. Menikmati apa yang telah Tuhan berikan pada negeri ini. Setiap kota, setiap desa yang aku singgahi akan menjadi kisah tersendiri yang kutulis dengan hati. Aku ingin mengabadikan keindahan, keunikan budaya, dan keramahan penduduk lokal dalam catatan perjalanan yang bisa kubagikan kepada orang lain.


Lebih dari sekadar wisata, perjalanan ini adalah bentuk pengabdian: mengenal tanah air lebih dekat, lalu berbagi cerita yang bisa menginspirasi. Di sela-sela itu, aku ingin terus terlibat dalam kegiatan sosial, membantu sesama, sekecil apa pun bentuknya. Karena bagiku, masa pensiun bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan hidup yang lebih sederhana, lebih bermakna, dan lebih membumi.

Postingan populer dari blog ini

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor