Lahir Tanpa Pengalaman

Setiap manusia lahir tanpa pengalaman sebelumnya tentang kehidupan di dunia ini — semuanya memulai dari nol. Waktu yang diberikan Tuhan pun adil: 24 jam sehari untuk setiap orang. Namun, yang membedakan hasil hidup seseorang adalah bagaimana mereka menggunakan waktu tersebut, bagaimana mereka memilih, berusaha, belajar, dan bertindak.

Ada orang yang memanfaatkan waktu dengan penuh kesadaran dan kerja keras, ada juga yang mungkin tersesat, lalai, atau belum menemukan arah. Pilihan, perjuangan, serta nilai-nilai yang dipegang menjadi faktor penting yang membentuk perjalanan hidup masing-masing.

Karena setiap orang memulai hidup tanpa pengalaman sebelumnya, kehidupan menjadi sebuah perjalanan belajar yang tiada henti. Kita belajar melalui kegagalan, melalui keberhasilan, melalui pertemuan dengan sesama, bahkan melalui kesunyian. Tidak ada peta pasti yang bisa diikuti semua orang — setiap langkah yang kita ambil membentuk jalan kita sendiri.

Tuhan memberi waktu yang sama kepada setiap manusia: 24 jam sehari, tanpa kurang atau lebih. Namun, bagaimana kita mengisi waktu itu, menentukan arah hidup kita. Ada yang mengisinya dengan belajar dan bekerja keras, ada yang menghabiskannya dengan menunda atau menyerah pada keputusasaan. Hasil akhirnya pun berbeda, bukan karena takdir yang pilih kasih, melainkan karena pilihan-pilihan kecil yang dibuat setiap hari.

Sebab itu, hidup sejatinya adalah tentang kesadaran — tentang bagaimana kita menyadari bahwa setiap hari adalah kesempatan. Bukan semata soal siapa yang lebih cepat atau lebih kuat, tapi tentang siapa yang tetap setia melangkah, memperbaiki diri, dan terus mencoba meski jatuh berulang kali.

Setiap orang menulis kisahnya sendiri. Dan dalam perjalanan itu, bukan hanya hasil akhir yang penting, tetapi bagaimana proses kita menghidupi waktu yang diberikan, dengan sepenuh hati dan rasa syukur.

Postingan populer dari blog ini

SMK SMAKBO baru

Durian Kabupaten Purworejo

Parkir Kendaraan Bermotor di Stasiun Bogor