Fitnah Dibalik Kata Kritik
Dalam kehidupan bermasyarakat, kritik adalah bagian penting dari proses perbaikan. Kritik disampaikan dengan niat membangun, berdasarkan fakta, dan bertujuan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Sebaliknya, fitnah adalah tuduhan palsu yang merusak nama baik seseorang tanpa dasar kebenaran.
Membedakan keduanya sangat penting. Jangan sampai kritik yang sehat dianggap fitnah, dan jangan pula berlindung di balik kata "kritik" untuk menyebarkan kebohongan. Kritik mencerdaskan, fitnah merusak. Mari belajar menyampaikan pendapat dengan etika dan tanggung jawab.
Banyak orang menyamarkan fitnah sebagai kritik karena beberapa alasan:
-
Mencari pembenaran moral
Dengan mengaku bahwa ucapannya adalah “kritik”, pelaku ingin terlihat peduli atau berkontribusi pada perbaikan, padahal sebenarnya niatnya menjatuhkan atau membenci. -
Menghindari tanggung jawab hukum atau sosial
Menyebutnya “kritik” bisa jadi upaya untuk menghindari tuntutan atau kecaman, karena kritik dianggap sah dan dilindungi dalam demokrasi, sementara fitnah bisa berujung pidana. -
Kurangnya pemahaman
Tak sedikit orang yang tidak tahu perbedaan antara kritik yang membangun dan tuduhan yang tanpa bukti. Mereka asal bicara dan mengira itu sah-sah saja. -
Motif tersembunyi
Kadang, ada motif pribadi seperti dendam, iri, atau kepentingan politik di balik fitnah yang dibungkus sebagai kritik.
Penting bagi masyarakat untuk melek literasi informasi dan berpikir kritis—agar bisa membedakan mana kritik yang tulus, dan mana fitnah yang berselimut kepalsuan.