Lindungi Transportasi Umum dari Aksi Premanisme Berkedok Pengamen
Belum lama ini, masyarakat dikejutkan oleh aksi pengrusakan sebuah bus oleh seorang pengamen yang tidak diizinkan naik. Tindakan tersebut tidak hanya merugikan pemilik dan operator bus, tetapi juga menimbulkan rasa takut di kalangan penumpang. Kejadian semacam ini mengancam citra transportasi umum sebagai sarana yang aman dan nyaman.
Transportasi umum seharusnya menjadi pilihan utama masyarakat. Namun, jika masih ada ruang bagi pelaku intimidasi dan kekerasan untuk bebas beraksi, kepercayaan publik akan terus menurun. Pengamen yang memaksakan kehendak, apalagi hingga melakukan pengrusakan, bukan sekadar pelanggaran norma sosial, melainkan tindakan kriminal yang harus ditindak tegas.
Pemerintah dan aparat keamanan perlu hadir lebih aktif dalam menjaga keamanan transportasi publik. Operator bus juga harus diberi dukungan untuk menegakkan aturan internal tanpa takut intimidasi. Tidak kalah penting, masyarakat harus bersatu menolak praktik-praktik premanisme dalam bentuk apa pun, termasuk yang berkedok hiburan jalanan.
Jika transportasi umum ingin berkembang dan menjadi pilihan utama, maka rasa aman penumpang harus menjadi prioritas.