Kejujuran yang Tergerus di Balik Semangkuk Bakso
Kasus penjual bakso yang menggunakan daging babi tanpa mencantumkan keterangan jelas kepada pembeli kembali mencuat ke publik. Peristiwa tersebut terjadi di Yogyakarta. Peristiwa ini bukan sekadar pelanggaran dalam dunia kuliner, melainkan bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat. Di negeri dengan mayoritas penduduk beragama Islam, tindakan semacam ini jelas melukai sensitivitas keagamaan dan menyalahi prinsip dasar etika berdagang. Seorang pedagang semestinya memahami bahwa makanan bukan hanya soal rasa dan keuntungan, tetapi juga menyangkut keyakinan, kehalalan, dan kejujuran. Ketika bahan baku yang digunakan tidak diungkapkan secara terbuka, terutama dalam kasus yang menyentuh ranah agama, maka yang terjadi bukan lagi sekadar kelalaian, melainkan bentuk penipuan. Pembeli memiliki hak untuk mengetahui apa yang mereka konsumsi dan memilih sesuai keyakinan mereka. Pembeli bisa mengajukan gugatan agar kejadian tersebut tidak terulang ditempat lain dan di masa mendatang....