Merantau di Usia Matang: Sebuah Refleksi tentang Perubahan, Kesempatan, dan Keberkahan
Tidak semua orang mengalami pengalaman pertama di usia muda. Bagi sebagian orang, justru “pertama kalinya” datang setelah melewati seperempat abad masa kerja, di usia menjelang lima puluh tahun—ketika hidup terasa sudah stabil, ritmenya bisa ditebak, dan kenyamanan telah menjadi kebiasaan. Namun mutasi pekerjaan kali ini mengubah banyak hal. Bukan sekadar berpindah tempat kerja, tapi juga berpindah cara hidup. Untuk pertama kalinya, saya harus ngekos. Setelah sekian lama menjalani hidup dari rumah—kuliah dari rumah, menikah dan membesarkan anak di rumah sendiri, bekerja dari kota ke kota namun selalu kembali ke pelukan keluarga—kini saya belajar hidup mandiri di luar zona nyaman. Cianjur menjadi ladang baru. Kota yang dulu hanya dilewati kini harus dipelajari, dipahami, dan dimaknai sebagai tempat beraktivitas, membangun koneksi, serta menjemput rezeki. Banyak yang mungkin menganggap merantau adalah hal biasa. Tapi bagi sebagian lainnya, terutama yang terbiasa hidup dalam kehangatan...